Menjadi gemuk bisa mengurangi pendapatan, terutama bagi wanita berpendidikan tinggi. Demikian temuan para peneliti dari University of Helsinki, Finlandia yang dimuat dalam American Journal of Public Health. Hasil penelitian ini tak berubah sejak penelitian yang sama dilakukan di Inggris sepuluh tahun lalu. Mereka mengatakan berat badan memberikan beban bagi wanita, bukan kepada pria. Wanita gemuk yang berpendidikan tinggi menerima pendapatan 30 persen lebih rendah -setidaknya ada perbedaan 5.000 dolar AS per tahun -dibandingkan dengan wanita berbadan berat normal atau wanita bertubuh sintal, hmm...
Tetapi, kegemukan hanya sedikit pengaruhnya --bahkan nyaris tak ada pengaruhnya sama sekali-- terhadap pendapatan wanita berpendidikan rendah, pekerja kasar atau wiraswasta. "Hasil penelitian juga menunjukkan, secara sosial ekonomi, kegemukan sama sekali tak berpengaruh buruk kepada pria, seperti yang dialami para wanita," kata para peneliti dalam jurnal tersebut. Mereka tidak dapat menjelaskan mengapa kegemukan punya pengaruh begitu besar kepada wanita? Kecuali menyimpulkan tekanan kepada wanita untuk memiliki tubuh langsing lebih kuat terjadi pada kelompok sosial ekonomi menengah ke atas. Dalam penelitian ini, para peneliti membandingkan pendapatan dan jabatan 2.314 pria dan 2.068 wanita. Mereka umumnya sudah bekerja sejak tahun 1993, tanpa pernah mengambil cuti karena sakit. Hal ini menyingkirkan dugaan bahwa kegemukan --yang mengakibatkan sejumlah penyakit-- menjadi penyebab wanita gemuk menerima pendapatan lebih rendah. Belum jelas benar apakah ada faktor diskriminasi oleh orang yang mempekerjakan mereka, self esteem yang rendah, atau memang kemampuan fisik mereka sampai mereka tak mampu menyelesaikan pekerjaan mereka, atau kombinasi dari ketiga hal itu. Namun, sejumlah penelitian membuktikan penampilan menjadi satu faktor penting dalam mencari pekerjaan.
Menurut Prof David Blanchflower dari Darmouth College di New Hampshire, Inggris, implikasi dari penelitian semacam ini, para orangtua harus mengajar anak-anak mereka cara makan yang benar jangan sampai kegemukan. Blanchflower pernah mengadakan riset yang sama bersama John Sargent, seorang guru besar ilmu kedokteran anak dari AS. "Penting untuk tak membuat gadis remaja terlalu gemuk dalam masa perkembangannya," kata Blanchflower. Penelitian di Inggris menunjukkan gadis-gadis Inggris yang memiliki berat 10 persen lebih dibandingkan dengan rekan-rekannya ternyata menerima gaji 7,4 persen lebih rendah. Gadis dalam kelompok ini berberat 70 kilogram dengan tinggi 150 sentimeter. Mereka yang di atas itu bergaji 11,4 persen lebih rendah lagi. Walaupun kemudian mereka menurunkan berat badan, keadaan toh tak berubah. Wanita gemuk berusia 23 tahun masih juga menerima gaji yang lebih rendah dan ketika sudah langsing, mereka tetap tak bisa mengejar rekan-rekan yang sudah mendapat posisi tinggi. Blanchflower juga tidak bisa menjelaskan dengan pasti mengapa gadis gemuk harus bergaji lebih rendah.
Sumber : Kompas, Maret 2004 |